Saturday, 27 November 2010

Pendengki Tidak Akan Sukses


Janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling membelakangi

“Janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling membelakangi (saling berpaling), dan janganlah kalian saling memutuskan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (H.R. Muttafaq ‘alaih)

Hadis ini diriwayatkan Imam al-Bukhari dalam “Al Adab” dan Muslim dalam “Al Birr”. Lebih khusus tentang larangan dengki disebutkan oleh Rasulullah saw. dalam hadis lain:

“Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.” (H.R Abu Dawud).

Dengki didefiniskan oleh para ulama sebagai:
“Mengangankan hilangnya kenikamatan dari pemiliknya, baik kenikmatan (yang berhubungan dengan) agama maupun dunia.”

Dari definisi di atas kita dapat memahami bahwa iri dengki tidak hanya menyangkut capaian-capaian yang bersifat duniawi, seperti rumah dan kendaraan, melainkan juga menyangkut capaian-capaian di lingkup keagamaan, misalnya dakwah. Ini juga berarti bahwa penyakit dengki bukan hanya menjangkiti kalangan awam. Iri dengki itu ternyata dapat menjalar dan menjangkiti kalangan yang dikategorikan berilmu, pejuang, dan da’i. Seorang da’i atau mubalig, misalnya, tidak suka melihat banyaknya pengikut da’i atau mubalig lain. Seorang yang berafiliasi kepada kelompok atau jama’ah tertentu sangat benci kepada kelompok atau jama’ah lain yang mendapatkan kemenangan-kemenang an. Dan masih banyak lagi bentuk lainnya dari sikap iri dengki di kalangan para “pejuang”. Tapi bagaimana ini bisa terjadi?

Imam al-Ghazali r.a. menjelaskan, “Tidak akan terjadi saling dengki di kalangan para ulama. Sebab yang mereka tuju adalah ma’rifatullah (mengenal Allah). Tujuan seperti itu bagaikan samudera luas yang tidak bertepi. Dan yang mereka cari adalah kedudukan di sisi Allah. Itu juga merupakan tujuan yang tidak terbatas. Karena kenikmatan paling tinggi yang ada pada sisi Allah adalah perjumpaan dengan-Nya. Dan dalam hal itu tidak akan ada saling dorong dan berdesak-desakan. Orang-orang yang melihat Allah tidak akan merasa sempit dengan adanya orang lain yang juga melihat-Nya. Bahkan, semakin banyak yang melihat semakin nikmatlah mereka.”

Al-Ghazali melanjutkan, “Akan tetapi, bila para ulama, dengan ilmunya itu menginginkan harta dan wibawa mereka pasti saling dengki. Sebab harta merupakan materi. Jika ia ada pada tangan seseorang pasti hilang dari tangan orang lain. Dan wibawa adalah penguasaan hati. Jika hati seseorang mengagungkan seorang ulama pasti orang itu tidak mengagungkan ulama lainnya. Hal itu dapat menjadi sebab saling dengki.” (Ihya-u ‘Ulumid-Din, Imam Al-Ghazali, juz III hal. 191.)

Jadi, dalam konteks perjuangan, dengki dapat merayapi hati orang yang merasa kalah wibawa, kalah popularitas, kalah pengaruh, kalah pengikut. Yang didengki tentulah pihak yang dianggapnya lebih dalam hal wibawa, polularitas, pengaruh, dan jumlah pengikut itu. Tidak mungkin seseorang merasa iri kepada orang yang dianggapnya lebih “kecil” atau lebih lemah. Sebuah pepatah Arab mengatakan, “Kullu dzi ni’matin mahsuudun.” (Setiap yang mendapat kenikmatan pasti didengki).

Penyakit dengki sangat berbahaya. Tapi bahayanya lebih besar mengancam si pendengki ketimbang orang yang didengki. Bahkan realitas membuktikan, sering kali pihak yang didengki justru diuntungkan dan mendapatkan banyak kebaikan. Sebaliknya, si pendengki menjadi pecundang. Di antara kekalahan-kekalahan pendengki adalah sebagai berikut.

Pertama, kegagalan dalam perjuangan.
Perilaku pendengki sering tidak terkendali. Dia bisa terjebak dalam tindakan merusak nama baik, mendeskreditkan, dan menghinakan orang yang didengkinya. Dengan cara itu ia membayangkan akan merusak citra, kredibelitas, dan daya tarik orang yang didengkinya dan sebaliknya mengangkat citra, nama baik, dan kredibelitas pihaknya. Namun kehendak Allah tidaklah demikian. Rasulullah saw. bersabda:

Dari Jabir dan Abu Ayyub al-Anshari, mereka mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada seorang pun yang menghinakan seorang Muslim di satu tempat yang padanya ia dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan menghinakan orang (yang menghina) itu di tempat yang ia inginkan pertolongan- Nya. Dan tidak seorang pun yang membela seorang Muslim di tempat yang padanya ia dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan membela orang (yang membela) itu di tempat yang ia menginginkan pembelaan-Nya.” (H.R. Ahmad, Abu Dawud, dan Ath-Thabrani)

Kedua, melumat habis kebaikan.
Rasulullah saw. bersabda, “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.” (H.R. Abu Dawud).

Makna memakan kebaikan dijelaskan dalam kitab ‘Aunul Ma’bud, “Memusnahkan dan menghilangkan (nilai) ketaatan pendengki sebagaimana api membakar kayu bakar. Sebab kedengkian akan mengantarkan pengidapnya menggunjing orang yang didengki dan perbuatan buruk lainnya. Maka berpindahlah kebaikan si pendengki itu pada kehormatan orang yang didengki. Maka bertambahlah pada orang yang didengki kenikmatan demi kenikmatan sedangkan si pendengki bertambah kerugian demi kerugian. Sebagaimana yang Allah firmankan, ‘Ia merugi dunia dan akhirat’.” (‘Aunul-Ma’bud juz 13:168)

Ketiga, tidak produktif dengan kebajikan.
Rasulullah saw. bersabda, “Menjalar kepada kalian penyakit umat-umat (terdahulu): kedengkian dan kebencian. Itulah penyakit yang akan mencukur gundul. Aku tidak mengatakan bahwa penyakit itu mencukur rambut melainkan mencukur agama.” (H.R. At-Tirmidzi)

Islam yang rahmatan lil-’alamin yang dibawa oleh orang yang di dadanya memendam kedengkian tidak akan dapat dirasakan nikmatnya oleh orang lain. Bahkan pendengki itu tidak mampu untuk sekadar menyungging senyum, mengucapkan kata ‘selamat’, atau melambaikan tangan bagi saudaranya yang mendapat sukses, baik dalam urusan dunia maupun terkait dengan sukses dalam perjuangan. Apatah lagi untuk membantu dan mendukung saudaranya yang mendapat sukses itu. Dengan demikian Islam yang dibawanya tidak produktif dengan kebaikan alias gundul.

Keempat, menghancurkan harga diri.
Ketika seseorang melampiaskan kebencian dan kedengkian dengan melakukan propaganda busuk, hasutan, dan demarketing kepada pihak lain, jangan berangan bahwa semua orang akan terpengaruh olehnya. Yang terpengaruh hanyalah orang-orang yang tidak membuka mata terhadap realitas, tidak dapat berpikir objektif, atau memang sudah “satu frekuensi” dengan si pendengki. Akan tetapi banyak pula yang mencoba melakukan tabayyun, mencari informasi pembanding, dan berusaha berpikir objektif. Nah, semakin hebat gempuran kedengkian dan kebencian itu, bagi orang yang berpikir objektif justru akan semakin tahu kebusukan hati si pendengki. Orang yang memiliki hati nurani ternyata tidak senang dengan fitnah, isu murahan, atau intrik-intrik pecundang. Di mata mereka orang-orang yang bermental kerdil itu tidaklah simpatik dan tidak mengundang keberpihakan.

Orang yang banyak melakukan provokasi dan hanya bisa menjelek-jelekkan pihak lain juga akan terlihat di mata orang banyak sebagai orang yang tidak punya program dalam hidupnya. Dia tampil sebagai orang yang tidak dapat menampilkan sesuatu yang positif untuk “dijual”. Maka jalan pintasnya adalah mengorek-ngorek apa yang ia anggap sebagai kesalahan. Bahkan sesuatu yang baik di mata pendengki bisa disulap menjadi keburukan. Nah, mana ada orang yang sehat akalnya suka cara-cara seperti itu?

Kelima, menyerupai orang munafik.
Di antara perilaku orang munafik adalah selalu mencerca dan mencaci apa yang dilakukan oran lain terutama yang didengkinya. Jangankan yang tampak buruk, yang nyata-nyata baik pun akan dikecam dan dianggap buruk. Allah swt. menggambarkan prilaku itu sebagai prilaku orang munafik. Abi Mas’ud al-Anshari r.a. mengatakan, saat turun ayat tentang infaq para sahabat mulai memberikan infaq. Ketika ada orang Muslim yang memberi infaq dalam jumlah besar, orang-orang munafik mengatakan bahwa dia riya. Dan ketika ada orang Muslim yang berinfak dalam jumlah kecil, mereka mengatakan bahwa Allah tidak butuh dengan infak yang kecil itu. Maka turunlah ayat 79 At-Taubah. (Al-Bukhari dan Muslim)

Keenam, gelap mata dan tidak termotivasi untuk memperbaiki diri.
Pendengki biasanya sulit melihat kelemahan dan kekurangan diri sendiri dan tidak dapat melihat kelebihan pada pihak lain. Akibatnya pula jalan kebenaran yang terang benderang menjadi kelam tertutup mega kedengkian. Apa pun yang dikatakan, apa pun yang dilakukan dan apa pun yang datang dari orang yang dibenci dan didengkinya adalah salah dan tidak baik. Akhirnya dia tidak dapat melaksanakan perintah Allah swt. sebagaimana yang disebutkan dalam ayat, “Orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (Q.S. Az-Zumar 39: 18)

Di sisi lain, pendengki –manakala mengalami kekalahan dan kegagalan dalam perjuangan— cenderung mencari kambing hitam. Ia menuduh pihak luar sebagai biang kegagalan dan bukannya melakukan muhasabah (introspeksi) . Semakin larut dalam mencari-cari kesalahan pihak lain akan semakin habis waktunya dan semakin terkuras potensinya hingga tak mampu memperbaiki diri. Dan tentu saja sikap ini hanya akan menambah keterpurukan dan sama sekali tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun untuk mewujudkan kemenangan yang didambakannya.

Ketujuh, membebani diri sendiri.
Iri dengki adalah beban berat. Bayangkan, setiap melihat orang yang didengkinya dengan segala kesuksesannya, mukanya akan menjadi tertekuk, lidahnya mengeluarkan sumpah serapah, bibirnya berat untuk tersenyum, dan yang lebih bahaya hatinya semakin penuh dengan marah, benci, curiga, kesal, kecewa, resah, dan perasaan-perasaan negatif lainnya. Nikmatkah kehidupan yang penuh dengan perasaan itu? Seperti layaknya penyakit, ketika dipelihara akan mendatangkan penyakit lainnya. Demikian pula penyakit hati yang bernama iri dengki. “Di dalam hati mereka ada penyakit maka Allah tambahkan kepada mereka penyakit (lainnya).” (Q.S. Al Baqarah 2: 10)

Jika demikian, mengertilah kita makna pernyataan seorang ulama salaf, seperti disebutkan dalam kitab Kasyful-Khafa 1:430
“Pendengki tidak akan pernah sukses.” Wallahu A’lam.
sumber: http://www.kisahteladan.com

Friday, 26 November 2010

"Facebook Sebabkan Mahasiswa Malas dan Bodoh"

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna Facebook yang masih sekolah berhati-hatilah! Menurut studi yang dilakukan oleh Ohio State University, semakin sering Anda menggunakan Facebook, semakin sedikit waktu Anda belajar dan semakin buruklah nilai-nilai mata pelajaran Anda. 

Begitu tertulis dalam laporan studi yang mengambil sampel 219 mahasiswa Ohio State University tersebut. Namun penulis laporan mengatakan, laporannya hanya memperlihatkan kemungkinan hubungan antara penggunaan Facebook dan menurunnya nilai-nilai yang Anda peroleh di sekolah. 

Faktanya, jika Anda pengguna Facebook, kemungkinan besar Anda selalu ingin mengetahui status yang dikabarkan oleh teman-teman Anda. Kenikmatan semangkuk baso, asyiknya irama jazz, foto-foto pesta teman-teman dekat Anda, dan pertanyaan-pertanyaan yang berharap mendapatkan komentar karena Anda ingin memastikan seseorang di jaringan pertemanan Anda sedang membaca tulisan Anda memang sangat menggoda hati dan juga menyita waktu Anda. Akhirnya, Anda mungkin terpicu untuk menulis hal-hal tak penting, membaca hal-hal sepele, dan juga berpikir secara tak cerdas. 

Untunglah bukan itu yang dilaporkan oleh peneliti Ohio State University. Namun disebutkan bahwa 65% mahasiswa setiap hari mengakses Facebook minimal satu kali dan menghabiskan setidaknya satu jam di laman tersebut. Yang menarik, 79% dari pengguna Facebook merasa bahwa menggunakan laman tersebut tidak mempengaruhi kualitas pekerjaan mereka. Namun yang terpengaruh adalah nilai ujian. 

?Ini ibarat perbedaan antara dapat nilai A dan B,? kata Aryn Karpinski, peneliti Ohio State yang menanyai 219 mahasiswa untuk penelitiannya. 

wiek 

Sumber: Kompas.Com 
http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/04/15/10590447/ 
Facebook.Sebabkan.Mahasiswa.Malas.dan.Bodoh 

Sunday, 21 November 2010

Tips Kuatkan Daya Ingatan




oleh: nina mazrina

Amalkan Tidur Yang Cukup

- 1/3 hidup kita dihabiskan dengan tidur. Namun ada orang yg suka tidur lewat atau mengabaikan tidur yg cukup. Badan perlu rehat. Keletihan hanya akan mengganggu maklumat/data yang telah disimpan oleh otak dan juga menjejaskan kemampuan untuk mempelajari sesuatu yg baru. Oleh itu, amalkan tidur yg cukup di malam hari kerana ia dapat membantu daya ingatan kita berfungsi.

Mengawal Tekanan

- Tekanan hanya akan membuat jiwa anda tidak tenteram dan menyebabkan kesihatan anda terganggu. Anda juga lebih cenderung untuk menjadi seseorang yang tidak peka dengan keadaan persekitaran. Anda tidak dapat berfikir dengan jelas dan daya ingatan anda juga terjejas. Oleh itu, kawal tekanan anda dengan baik seperti bermeditasi, membaca Al-Quran, yoga, sauna, aromaterapi dan sebagainya.

Berhati-hati Dengan Pengambilan Vitamin atau Makanan Tambahan

- Sesetengah produk yg dijual di kaunter atau farmasi tidak sesuai dengan kita. Ada yg kononnya dapat meningkatkan daya ingatan. Tetapi sebaliknya ada yg memberi kesan sampingan. Oleh itu, lebih baik jika kita mendapatkan vitamin yg diperlukan oleh tubuh badan kita dengan pemakanan yg seimbang atau rujuk dahulu doktor yg bertauliah sebelum?membeli makanan tambahan.

Bersenam

- Bersenam dapat menggerakkan otot-otot dan melancarkan peredaran darah ke otak. Oleh itu, daya ingatan kita juga akan menjadi lebih baik. Amalkan senaman walaupun sekadar berjalan kaki.

Elakkan Kemurungan

- Kemurungan dalam hidup akan menyebabkan hidup anda tidak ceria. Anda sentiasa berada dalam keadaan tidak segar dan rasa kecewa. Lama-kelamaan ia turut menjejaskan daya ingatan anda dan membuat anda tidak hirau dengan persekitaran anda. Ubatilah kemurungan sebelum menjadi serius dengan berjumpa psikiatri atau beramal-ibadah mendekatkan diri kepada Tuhan.

Awasi Pengambilan Ubat

- Daya ingat mungkin menjadi lemah dengan pengambilan ubat-ubatan tertentu seperti pil hormon, ubat darah tinggi, anti-kemurungan dan sebagainya. Jika anda menghadapi masalah daya ingatan disebabkan pengambilan ubat, konsultasi dengan doktor. Jangan mengambil ubat tanpa arahan doktor.

Belajar Sesuatu yang Baru

- Cubalah aktifkan pemikiran anda dengan mempelajari sesuatu yang baru misalnya Bahasa Jepun, kursus kemahiran jangka pendek, menjahit, atau menghadiri ceramah dan motivasi.

Permainan

- Bermain sesuatu permainan seperti board games dapat merangsang minda. Contohnya, catur, scrabble (Sahibba) dan Monopoli. Selain itu, teknologi sekarang lebih baik seperti permainan komputer dan Playstation. Pilihlah jenis permainan yang mencabar minda.

Banyak Membaca

- Jadikan amalan membaca sebagai kegiatan harian. Membaca dapat meluaskan pengetahuan, mengembangkan minda dan menajam daya ingatan. Cuba ingat sedikit-sebanyak fakta yang terkandung di dalam bahan bacaan.

Katakan Berulang Kali

- Untuk meningkat ingatan anda tentang sesuatu maklumat atau tarikh, katakan dengan kuat dan berulang kali sehingga anda benar-benar ingat akan maklumat tersebut.

Fokus

- Daya ingatan dapat dilancarkan sekiranya anda sering fokus dalam sesuatu, contohnya matlamat hidup. Anda juga dapat belajar fokus dengan menumpukan fikiran anda pada sesuatu perkara dan mencatatkan apa yang anda fikirkan.

Bermain Dengan Angka

- Asahkan minda anda dengan cuba bermain dengan angka seperti mengingati nombor telefon rakan-rakan. Selain itu, anda boleh menghubungkaitkan angka-angka tersebut dengan sesuatu bagi meningkatkan daya ingatan.

Membaca Al-Quran

- Sekiranya anda seorang Muslim, amalkan membaca Al-Quran walau sehelai muka surat setiap hari. Membaca Al-Quran dapat menerang jiwa, menenangkan perasaan dan menajamkan daya ingatan dengan lebih baik.

Saturday, 20 November 2010

ADAB MAKAN & MINUM

Adab makan dibahagikan kepada tiga iaitu sebelum, semasa dan selepas.
Adab sebelum makan
1. Makanan dan minuman dari sumber yang halal
2. Membasuh tangan sebelum dan sesudah makan
3. Duduk ketika makan dan makan menggunakan tangan kanan
4. Menyukai makanan yang ada dan tidak mencela makanan
5. Mulakan dengan Bismillah
6. Membaca doa sebelum makan
Adab semasa makan
1. Hendaklah makan dengan tiga jari dan mengecilkan suapan
2. Hendaklah mengunyah dengan baik
3. Tidak meniup makanan yang panas
4. Tidak bernafas di dalam gelas ketika minum
5. Tidak makan terlalu kenyang
6. Tidak memulakan makan kecuali orang yang lebih tua menjamah dahulu
7. Hendaklah sopan terhadap kawan ketika makan
8. Hendaklah duduk ketika minum
9. Jangan makan dan minum ketika terlalu kenyang
Adab selepas makan
1. Bila selesai makan ucaplah Alhamdulillah
2. Mengemas bekas-bekas makanan yang digunakan

Wednesday, 17 November 2010

MEMBENTUK ANAK PINTAR DAN TINGGI AKHLAKNYA.

anak_soleh1


  Anak Soleh sentiasa mendoakan ibu bapanya.
Sesungguhnya anak-anak merupakan anugerah dari Allah  S.W.T yang cukup berharga kepada Ibu bapa. Mereka juga merupakan amanah daripada Allah untuk dijaga dan dipelihara dengan  sempurna dan memastikan keselamatan di dunia dan akhirat. Amanah ini akan ditanya oleh Allah di akhirat nanti, apakah kita telah menunaikannya dengan sebaik-baiknya ataupun kita mengkhianatinya.
Kita semua sebagai ibu bapa atau yang bakal menjadi bapa sudah pasti berharap supaya dikurniakan anak-anak yang baik dan soleh yang bakal menjadi penyejuk mata dan penawar hati. Anak-anak bukan sahaja dapat membantu kita sewaktu di dunia bahkan diharap dapat membantu kita sampai ke alam akhirat.
Sabda Rasulullah s.a.w :
" اِذَا مَاتَ ابْنِ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ ".

Maksudnya :  “  Apabila telah mati seorang anak Adam, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara, iaitu : Sedekah jariah, Ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh yang mendoakan kepadanya”.
Membaca ayat-ayat Al-Quran“Surah Fatihah adalah ibu al-Quran, ayat Kursi bertujuan menghalau gangguan syaitan manakala surat al-Inshirah untuk melapangkan hati dan fikiran. Apabila hati tenang dan lapang, anak mudah menerima pelajaran. Ibu juga digalakkan membaca surah berkenaan ketika menyusukan anak dan dihembuskan di kepala. Ia boleh diteruskan dan menjadi amalan seharian.
Oleh itu, sekiranya kita berhasrat dan mengidamkan untuk mendapat zuriat yang terbaik dan soleh, maka kita mestilah memberikan pendidikan yang sempurna kepada mereka terutama fardhu ain dan fardhu kifayah.
Proses mendidik anak supaya menjadi anak yang soleh merupakan suatu tugas dan tanggungjawab yang besar serta mencabar kepada setiap  ibu bapa. Dunia hari ini yang serba canggih sedikit sebanyak telah mempengaruhi corak kehidupan masyarakat terutamanya golongan kanak-kanak. Maka dalam perkara ini, beberapa faktor penting perlu diberi perhatian oleh ibu bapa bagi memastikan anak-anak menjadi insan yang soleh dan terbaik serta mampu memberi manfaat kepada agama, bangsa dan negara.
 Amalan- amalan semasa mengandung dan setelah melahirkan:• Sewaktu mengandung, kedua-dua ibu bapa mestilah sentiasa mematuhi suruhan Allah dan menjauhi laranganNya. 
• Sewaktu bayi masih dalam kandungan ibu bapa hendaklah meningkatkan amal ibadah khususnya berpuasa sunat, membaca al-Quran terutama surah-surah Yusuf, Maryam, Toha, Luqman dan surah-surah pilihan yang lain. 
• Sebaik kandungan mencecah empat bulan, ibu digalakkan baca surah al-Fatihah, ayat Kursi dan surah al-Inshirah. Surah al-Fatihah adalah ibu al-Quran, ayat Kursi bertujuan menghalau gangguan syaitan manakala surat al-Inshirah untuk melapangkan hati dan fikiran. 
• Selepas bersalin, baca surah berkenaan ketika menyusukan anak dan dihembuskan di kepala. Ia boleh diteruskan sehingga anak cukup umur. 
• Setelah anak dilahirkan, bersegeralah diazankan serta iqamat tanpa bertangguh sebelum bayi itu mendengar perkataan-perkataan lain. 
• Bukakanlah mulut bayi dengan air zam-zam yang sangat berkat itu. 
• Biarkan anak itu dipangku oleh orang-orang soleh dan terus didoakan. Itulah sebabnya ibu bapa mesti terlebih dahulu menjadi soleh sebelum mendapat anak yang soleh. 
• Hendaklah diperdengarkan ayat-ayat suci al-Quran sebanyak mungkin semasa bayi itu masih lagi baru dilahirkan. Cubalah ajar bayi itu menyebut “Haq” (salah satu nama Allah ialah al-Haq). Ramai yang mencuba, mendapati bayi yang tidak mengerti apa-apa itu dapat menyebut kalimah “Haq”. Sungguh ajaib (hendaklah dilakukan oleh orang yang soleh). 
• Ibu yang menyusu anak itu hendaklah mengelakkan makanan dari sumber yang haram dan syubahat. 
• Anak-anak hendaklah membesar dalam suasana yang diwarnai Islam, serta jangan membiarkan anak-anak berkawan dengan rakan-rakan yang tidak baik akhlaknya
    
Rahsia pemakanan ilmuwan Islam1. Madu - Madu adalah makanan yang sangat berkhasiat. Al-Quran mengiktiraf ia ‘Shifa’ iaitu penyembuh penyakit. Madu didapati berkesan untuk merawati penyakit dan boleh menghindarkan kepenatan bekerja  seperti berfikir, membaca, merancang dan bermesyuarat. Ia perlu diambil dua sudu teh (gunakan sudu plastik) pada waktu pagi dan malam. 
2. Kismis - Mengandungi zat besi yang amat diperlukan untuk membina darah bagi memastikan bekalan oksigen yang mencukupi untuk disalurkan ke otak. Adab memakannya ialah dengan mengadap Kiblat, membaca Bismillah dan selawat tiga kali diikuti doa penerang hati. Ia perlu dimakan seperti memakan gula-gula kerana dikatakan tidak berkesan jika dikunyah dan diambil satu persatu sebanyak 21 biji setiap hari. 
3. Susu segar - Susu berguna untuk kesihatan otak, mempertajamkan ingatan, membekalkan tenaga mental dan fizikal. Susu mengandungi tiga unsur semula jadi iaitu keju, lemak dan air yang amat diperlukan untuk pertumbuhan badan dan otak. Susu yang terbaik untuk ketajaman minda ialah susu kambing, biri – biri dan lembu yang segar. Ia diminum segelas pada sebelah pagi dan malam. 
4. Telur - Bermanfaat untuk menambah kekuatan otak, badan dan menjaga kesihatan keseluruhannya kerana ia berkhasiat. Telur yang terbaik ialah telur ayam kampung dan yang masih baru. 
5. Halia - Ia sangat mujarab untuk menghindar masalah lupa. Ia boleh dimakan mentah atau dibuat halwa dimakan sedikit saja pada waktu pagi. 
6. Buah Delima – Mujarab untuk penerang hati seperti sabda Nabi Muhammad SAW: “Sesiapa yang memakan buah delima keseluruhannya, sesungguhnya Allah menerangkan hatinya selama 40 hari.”
Kesimpulan :Anak yang pintar dan yang soleh mudah dibentuk dengan sering mengamalkan membaca ayat-ayat al-Quran bermula sejak dari dalam kandungan ibu. Pemakanan yang berkhasiat juga dapat mencerna dan membentuk kesihatan yang baik untuk bayi dalam kandungan. Maka akan lahirlah bayi yang cerdas mindanya, baik tingkah lakunya dan dapat membentuk anak yang soleh dan tinggi nilai akhlaknya.
Suntingan dari sumber :  Jabatan Agama Islam Selangor
                                           Buku Anak Kita Memang Pintar dan Cerdas
                                           ( Hassan Mohd Alias)   

Saturday, 13 November 2010

Kisah Menarik Perbezaan Sang Alim & Sang Abid Tanpa Ilmu

Kisah Menarik Perbezaan Sang Alim & Sang Abid Tanpa IlmuKisah Menarik Perbezaan Sang Alim & Sang Abid Tanpa Ilmu
Satu kisah menarik yang ingin saya kongsikan bersama para pembaca sekalian. Kisah ini saya nukilkan daripada apa yang disampaikan oleh Syaikhuna al-Allamah al-Hafidz Muhammad bin Ibrahim bin Abdul Ba’ith al-Kittani al-Syafie hafizahullah ketika beliau menyampaikan ceramah di Dewan Besar Yayasan Khairiah , Kupang Baling Kedah. Kebetulan pada waktu itu, saya disuruh oleh Syaikhuna Muhammad Ibrahim hafizahullah untuk menterjemahkan ucapan beliau di dalam Bahasa Melayu agar mudah difahami oleh para pendengar.

Syaikhuna memilih untuk membicarakan tentang kelebihan ilmu dan amal bagi penuntut ilmu. Maka beliau menceritakan sebuah cerita yang menarik perhatian semua pendengar pada petang tersebut.

Pada suatu masa dahulu, terdapat seorang raja yang sangat bijak. Raja tersebut ingin mengajarkan kepada rakyat jelata suatu perkara yang sangat penting. Mungkin pada waktu itu masyarakat tidak dapat membezakan mana satu golongan alim dan mana satu golongan abid ( yang hanya beribadah tanpa ilmu) .

Maka raja memanggil seorang alim dan seorang abid yang tiada ilmu bagi membuktikan bahawa antara kedua-dua golongan ini pasti terdapat perbezaan yang jelas.

Raja menyuruh kedua-dua orang ini masuk ke dalam bilik yang berbeza. Setiap bilik diletakkan perkara yang sama iaitu diletakkan sebilah pisau, sebotol arak dan seorang wanita. Sang Raja juga mengarahkan kepada kedua-dua orang tersebut untuk melaksanakan salah satu daripada tiga perkara iaitu sama ada meminum arak, atau berzina dengan wanita tersebut atau mengambil pisau yang disediakan lalu membunuh wanita tersebut bagi mengelakkan daripada melakukan dosa zina.

Bilamana dimasukkan si alim dan si abid di dalam bilik masing-masing yang sudah tersedia di dalamnya ketiga-tiga perkara tersebut. Maka kedua-duanya sebaik sahaja berhadapan dengan ketiga-tiga perkara yang diarahkan oleh Sang Raja melaksanakan salah satu daripadanya, masing-masing punya pemikiran dan cara penyelesaian yang berbeza.

Bagaimana Sang Alim dan Sang Abid ini menyelesaikannya? Saya akan ceritakan satu persatu mengikut turutan. Kita lihat dahulu apa yang difikirkan oleh Sang Abid dan bagaimana dia menyelesaikan masalah tersebut.

SANG ABID DAN PENYELESAIANNYA

Sebaik sahaja masuk di dalam bilik tersebut, Sang abid melihat ketiga-tiga perkara telah berada di hadapannya. Sebilah pisau, sebotol arak dan seorang wanita cantik. Maka terlintas di dalam fikiran sang abid bahawa ketiga-tiga ini adalah dosa . Mengambil pisau dan menggunakan pisau tersebut untuk membunuh wanita cantik tersebut bagi mengelakkan zina adalah merupakan dosa yang besar. Berzina dengan wanita tersebut juga merupakan dosa yang besar. Perkara yang paling ringan sedikit berbanding membunuh dan berzina adalah minum arak. Maka , sang abid yang yakin dengan jalan penyelesaiannya terus mengambil botol arak dan meneguk isinya .

Apa yang berlaku seterusnya? Sebaik sang abid tersebut selesai minum arak, dia terus mabuk dan di dalam keadaan tersebut , dia menghampiri wanita cantik itu lalu mengajaknya bersetubuh dan akhirnya mereka berzina . Sebaik selesai berzina, sang abid sedar akan kesalahan yang dilakukannya . Bagi mengelakkan si wanita membongkarkan rahsianya, maka dia terus mengambil pisau dan membunuh wanita tersebut.

Maka , secara tidak sedar , Sang Abid telah melakukan ketiga-tiga perkara dosa tersebut secara sekaligus.

Bagaimana pula keadaan Sang Alim di bilik yang lain? Bagaimanakah dia menyelesaikannya?

Kita akan melihat pula bagaimanakah cara penyelesaian dan pemikiran Sang Alim tersebut.

SANG ALIM DAN PENYELESAIANNYA

Sebaik sahaja sang alim tersebut masuk ke dalam bilik itu, beliau tersentak dengan kewujudan ketiga-tiga perkara tersebut. Sang Raja telah mengarahkan agar melaksanakan salah satu daripada tiga perkara itu.

Sang Alim berfikir, “ Jika aku mengambil pisau dan membunuh wanita itu maka aku telah melakukan dosa membunuh. Membunuh adalah dosa yang besar di sisi Allah taala. Jika aku berzina dengan wanita tersebut juga ianya merupakan dosa yang besar di sisi Allah taala. Jika aku mengambil arak dan meminumnya maka itu juga merupakan dosa yang besar. Jadi bagaimanakah cara yang terbaik untuk aku laksanakan?”

Sang Alim terfikir lagi , “ Jika aku meminum arak, akalku akan hilang dan kemungkinan aku akan laksanakan perkara yang aku tidak fikirkan. Maka jalan yang terbaik pada waktu sekarang adalah dengan aku mengambil pandangan di dalam Mazhab al-Imam Abu Hanifah radhiyallahu anhu yang membenarkan seorang wanita tersebut mengahwinkan dirinya sendiri tanpa kewujudan dan persetujuan walinya”

Maka sang alim terus pergi kepada wanita tersebut dan mengatakan kepadanya : “ Wahai wanita, sudikah kamu berkahwin denganku?

Wanita tersebut bersetuju dengan cadangan yang diberikan oleh Sang Alim tersebut. Maka sang alim tersebut melafazkan lafaz nikah dan sang wanita bersetuju dan menerimanya. Maka secara hukumnya mereka telah berkahwin mengikut pendapat di dalam Mazhab al-Imam Abu Hanifah rahimahullah.

Secara tidak langsung, sang alim telah menjauhkan dirinya daripada kesemua dosa tersebut. Beliau tidak membunuh, tidak minum arak dan berzina. Malah beliau mendapatkan perkara yang lebih besar daripada itu iaitu dengan berkahwin dengan wanita cantik tersebut.

Selesai perkara tersebut, Sang Raja tersenyum kerana akhirnya beliau dapat membuktikan tetap ilmu itu lebih mulia daripada segalanya. Tanpa ilmu seseorang itu akan tersilap melakukan penilaian yang terbaik.

Mohd Nazrul Abd Nasir,
Penuntut Ilmu Di Masjid al-Azhar al-Syariff & Masjid al-Asyraff,
Wangsa Maju, Selangor Darul Ehsan,
Malaysia

Thursday, 11 November 2010

Keputusan UPSR sudah Ada, Apa Tindakan Kita Selapas Ini..?

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

pertama sekali kami warga skgd dibawah panitia agama islam mengucapkan tahniah kepada anak didik di SK GONG DERMIN yang berjaya memperolehi keputusan UPSR yang cemerlang, walaupun dalam UPSR tidak ada subjek agama islam namun kami juga amat terasa akan kejayaan anda semua. kepada yang tidak berjaya diharapkan agar terus berusaha, UPSR bukanlah penentu kejayaan pada masa akan datang, sesuailah dengan kata-kata hikmah "gagal sekali bukan bermakna gagal selama-lamanya".

keputusan sudah ada ditangan anda semua, bolehlah memulakan langkah seterusnya iaitu memilih sekolah mana yang akan dipilih untuk meneruskan perjuangan dalam menuntut ilmu. persoalannya option mana yang menjadi pilihan, sekolah yang mana menjadi pilihan dihati anak-anak murid dan ibubapa..

sekolah yang melahirkan murid yang cemerlang dalam aspek akademik begitu banyak, namun hanya sedikit sekolah yang dapat melahirkan murid yang cemerlang dalam aspek akademik dan sakhsiah pribadi yang unggul. justeru itu semasa memilih sekolah nanti janganlah abaikan aspek berikut, iaitu sekolah yang dapat membentuk sakhsiah pribadi muslim yang unggul.

pilihan sekolah anda selepas ini..

1.MRSM..

maklumat permohonan 


link permohonan secara online 



2.SEKOLAH MENENGAH KEBANGSAAN AGAMA (SMKA) KELANTAN
1) SMKA Naim Lil Banat, Kota Bharu ( P )
2) SMKA Falahiah, Pasir Pekan ( L & P )
3) SMKA Melor, Kota Bharu ( L & P )
4) SMKA Tok Bachok, Bachok ( L & P )
5) SMKA Wataniah, Machang ( L & P )
6) SMKA Lati, Pasir Mas ( L & P )
7) SABK Tengku Amalin A’Ishah Putri K. Bharu(P)

maklumat permohonan 



3. SEKOLAH-SEKOLAH KAWALAN KERAJAAN KELANTAN 
1. Maahad Muhammadi (L)
2. Maahad Muhammadi (P)
3. Maahad Tahfiz Sains
4. Maahad  Tahfiz Al Quran Wal Qiraat

maklumat permohonan 


download borang

Rakan Blog